Rumah Adat NTB

Rumah adat NTB

Rumah adat Indonesia yang terdapat di Nusa Tenggara Barat selain mempunyai eksotisme alam yang luar biasa indah juga menyimpan berjuta keunikan dalam budaya masyarakatnya.

Di daerah ini juga terdapat banyak suku, diantaranya seperti Suku Bima, Suku Sumbawa, dan Suku Sasak.

Kemajuan peradaban masyarakat Provinsi NTB ini juga tidak lepas dari adanya sebuah bangunan rumah yang telah ditetapkan sebagai rumah adat Nusa Tenggara Barat.

Salah satunya rumah yang terkenal yakni rumah adat ‘Loka’. Rumah ini memiliki beberapa keunikan, baik itu dari segi arsitekturnya maupun nilai filosofisnya.

Daftar Rumah Adat Nusa Tenggara Barat

Nah, setelah sebelumnya membahas mengenai Rumah Adat Nusa Tenggara Timur (NTT) dan juga Rumah Adat Sumsel kini giliran rumah adat NTB (Nusa Tenggara Barat) yang akan dipaparkan dengan jelas.

Setidaknya ada enam rumah adat yang ada di provinsi Nusa Tenggara Barat yang harus kalian ketahui.

Berikut penjelasannya.

1. Rumah Adat NTB – Dalam Loka

Rumah Adat NTB - Dalam Loka
source: celticstown.com

Nama Dalam Loka, berasal dari dua kata yaitu dalam yang artinya ‘istana’ dan loka yang artinya ‘dunia’

Jadi jika disimpulkan, rumah adat ini diartikan sebagai istana dunia.

Kenapa dinamakan demikian?

Karena fungsi dari rumah adat Dalam Loka sendiri adalah tempat kediaman para raja dan pusat pemerintahan raja Sumbawa pada zaman dulu.

Karena fungsinya yang sebagai tempat kediaman raja, sehingga tidak heran jika rumah adat Dalam Loka ini memiliki ukuran yang sangat besar dan topang dengan 99 tiang.

Jumlah 99 tiang ini diambil dari jumlah asmaul husna dalam ajaran agama Islam, karena masyarakat NTB sangat taat kepada ajaran-ajaran agama Islam.

Pembagian Ruangan Rumah Adat Dalam Loka

1. Lunyuk Agung

Lunyuk Agung adalah ruangan yang berada di area paling depan rumah adat Dalam Loka.

Fungsinya adalah untuk tempat pertemuan, musyawarah, dan juga melaksanakan resepsi pernikahan.

2. Lunyuk Mas

Lunyuk Mas adalah ruangan yang berada di sebelah Lunyuk Agung.

Ruangan ini dipakai untuk tempat permaisuri, istri menteri, serta para staff saat upacara adat.

3. Ruang Dalam Barat dan Utara

Ruangan ini bersekat-sekat dan disekat dengan menggunakan kelambu.

Bagian barat berfungsi sebagai tempat untuk ibadah (sholat). Sedangkan bagian utara digunakan untuk tempat tidur para permaisuri dan dayang.

4. Ruang Dalam Timur

Pada ruang dalam timur terdapat 4 kamar untuk tempat tidur putra dan putri raja yang sudah menikah.

5. Ruang Sidang

Ruang sidang digunakan sebagai ruang sidang dan juga ruang tidur para dayang.

Letaknya berada di belakang bala rea (graha besar).

6. Kamar Mandi

Kamar mandi terletak di luar ruangan induk.

7. Bala Bulo

Tempat bermain untuk anak raja.

8. Bagian Luar Rumah Adat

Tidak hanya bagian dalamnya saja yang cantik dan memiliki banyak fungsi, bagian luar rumah adat Dalam Loka juga.

Pada bagian luar ini, terdapat kebun istana atau kaban alas, gapura atau bala buko, rumah jam atau bala jam, dan ada pula tempat khusus untuk meletakkan lonceng istana.

Keunikan Rumah Adat Sumbawa

Meskipun memiliki tangga sebagai jalan masuk ke dalam rumah, tangga pada rumah adat yang satu ini tidak dilengkapi dengan anak tangga.

Tangganya hanya terbuat dari papan yang disusun secara datar hingga mencapai bagian depan rumah.

Filosofi dari susunan tangga yang demikian ini, tujuannya agar siapa pun orang yang masuk ke dalam rumah menghormati raja sebagai penghuni rumah tersebut.

2. Rumah Adat NTB – Istana Sumbawa

Rumah Adat NTB - Istana Sumbawa
source: faizalefendi.wordpress.com

Rumah adat Istana Sumbawa dikembangkan pada masa pemerintahan Sultan Muhammad Jalaluddin Syah III.

Rumah adat ini dapat dijumpai di Kota Sumbawa Besar.

Fungsi dari rumah ini adalah sebagai tempat tinggal raja serta tempat menyimpan benda-benda berharga atau artefak yang memiliki nilai di Kabupaten Sumbawa.

3. Rumah Adat NTB – Bale Lumbung

Rumah Adat NTB - Bale Lumbung
source: wahyuadnyana.wordpress.com

Bale Lumbung adalah rumah adat ciri khas suku Sasak.

Hal ini karena bentuknya yang sangat unik, yaitu ujung atapnya yang runcing dan melebar sedikit lalu lurus ke bawah hingga bagian bawahnya melebar kembali dengan jarak 1,5 – 2,0 meter dari tanah 1,5 – 3,0 meter.

Bentuk dari rumah ini adalah rumah panggung yang tujuannya agar rumah ini tidak mudah rusak karena banjir dan serangan hama tikus.

Bubungan dan atap rumah adat Bale Lumbung ini terbuat dari jerami atau alang-alang.

Kegunaan dari atap rumah adat ini adalah untuk meletakkan padi yang didapatkan dari hasil panen beberapa anggota keluarga.

Dindingnya terbuat dari anyaman bambu, sedangkan lantainya terbuat dari papan yang disangga empat tiang besar dengan pondasi dari batu bata dan tanah.

4. Rumah Adat NTB – Berugaq Sekenam

 

Rumah adat Berugaq Sekenam adalah rumah adat yang memiliki ukuran bangunan yang cukup besar, yaitu sekitar 8×3 meter.

Rumah ini memiliki keunikan yaitu memiliki enam tiang yang menyangganya.

Masyarakat adat di NTB menggunakan rumah ini untuk berbagai acara besar seperti pernikahan dan syukuran.

Selain berfungsi sebagai penyelenggaraan acara-acara besar, rumah adat Berugaq Sekenam ini juga digunakan untuk kegiatan belajar mengajar (KBM) mengenai tata krama, nilai-nilai yang mengandung kebudayaan.

Berugaq Sekenam juga digunakan oleh masyarakat NTB untuk berkumpul bersama.

Berugaq Sekenam ini sebenarnya mempunyai kesamaan bentuk dengan Berugaq Sekepat. Namun yang menjadi pembedanya yaitu pada banyaknya tiang pada bangunannya.

5. Rumah Adat NTB – Bale

Bale merupakan rumah adat dari suku Sasak, Nusa Tenggara Barat, lebih tepatnya ada di Dusun Sade, Desa Rembitan, Pujut, Lombok Tengah.

Dusun Sade ini tetap setia menjaga kelestarian rumah adat ini sehingga masih bisa kita lihat hingga sekarang ini.

Suku Sasak sendiri memiliki beberapa aturan ketika ingin mendirikan rumah adat bale ini yakni dengan memilih waktu untuk membangun karena mereka percaya jika tidak mengikuti aturan, maka akan mendapat nasib yang buruk ketika menempati rumah tersebut.

Rumah adat Nusa Tenggara Barat yang ada di Dusun Sade ini memiliki beberapa macam bale yang semua atapnya terbuat dari jerami atau alang alang serta memiliki fungsi yang berbeda beda.

Beberapa jenis bale tersebut diantaranya:

  • Bale Bonter.
  • Bale Jajar.
  • Bale Tani.
  • Berugag atau sekepat.
  • Sekenam.
  • Bale Tajuk.
  • Bale Bencingah.
  • Bale Gunung Rate.
  • Bale Balaq. dan,
  • Bale Kodong.

6. Rumah Adat NTB – Bale Jajar

Rumah Bale Jajar adalah tempat tinggal suku Sasak yang memiliki tingkat ekonomi menengah ke atas.

Rumah ini hampir sama dengan Bale Tani, namun memiliki ruangan yang lebih banyak dari rumah tani.

Rumah adat ini memiliki dua ruangan yang berada di dalam bangunan atau disebut dengan Bale dan satu serambi yang disebut Sesangkok.

Di dalam Bale juga terdapat sambi yang berfungsi sebagai tempat menyimpan bahan makanan serta berbagai keperluan rumah.

Selain itu, di bagian depan rumah dilengkapi sekepat dan bagian belakang dilengkapi sekenam.

Penutup

Demikian penjelasan mengenai Rumah Adat NTB lengkap dengan penjelasannya, Semoga bermanfaat dan menambah wawasan kalian mengenai budaya di negeri tercinta kita ini.

Jangan lupa juga baca artikel yang lainnya.

Teriamkasih atas kunjungannya.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *