Pengertian Interaksi Sosial

  1. Pengertian Interaksi Sosial

Sebagai makluk sosial, setiap manusia tidak bisa menghindar dari keharusan berinteraksi dengan orang lain. Ia membutuhkan berbagai hal yang hanya dapat dipenuhi apabila berinteraksi dengan orang lain. Misalnya sesorang pelajar tidak mungkin bisa belajar dengan baik apabila tidak dibimbing oleh guru. Seseorang pedagang tidak mungkin dapat menjalankan usaha dagangnya apabila tidak bekerja sama dengan bagian distribusi dan konsumen. Kenyataan seperti inilah yang mau tidak mau membuat manusia melakukan interaksi dengan orang lain.

Interaksi sosial berasal dari istilah dalam Bahasa inggris social interaction yang berarti saling bertindak. Interaksi sosial merupakan hubungan sosial yang dinamis, bersifat timbal balik antarindividu, antarkelompok, dan antara individu dengan kelompok. Apabila dua orang bertemu dan terjadi keadaan saling memengaruhi di antara mereka, maka telah terjadi interaksi sosial. Keadaan saling memengaruhi dapat berupa persahabatan, permusuhan, percakapan, dan isyarat. 

  • Pengertian Proses Sosialisasi

Proses sosialisasi adalah proses belajar, yaitu suatu proses akomodasi di mana individu menahan, mengubah implus- implus dalam dirinya, dan menyesuaikan cara hidup dan kebudayaan masyarakatnya. Dalam proses sosialisasi, individu mempelajari kebiasaan, sikap, ide-ide, pola-pola nilai, dan tingkah laku dalam masyarakat di mana ia hidup. Semua sifat dan kecakapan yang dipelajari dalam proses sosialisasi itu disusun dan dikembangkan sebagai suatu kesatuan sistem dalam setiap individu.

  • Syarat-syarat Terjadinya Interaksi Sosial

Menurut Gillin dan Gillin (Soerjono Soekanto: 1987) tidak semua hubungan sosial dapat dikatakan interaksi sosial. Suatu hubungan sosial dikatakan interaksi sosial jika terdapat dua syarat yang terpenuhi. Dua syarat tersebut, yaitu adanya kontak sosial (social contact) dan komunikasi (comunication).

  1. Adanya Kontak Sosial (social contact)

Secara etimologi kata kontak bersal dari bahasa latin yaitu con atau jamaknya cum, yang berarti bersam sama, dan tanggo artinya menyentuh. Jadi kontak berarti Bersama sama menyentuh. Dalam kehidupan sehari- hari manusia senantiasa melakukan kontak dengan manusia lainnya. Kondisi ini tidak dapat terhindar oleh manusia karena manusia adalah makhluk sosial. Wujud kontak tidak selamanya harus terjadi persentuhan secara fisik, tetapi juga dapat secara verbal atau hanya berupa reaksi pasif (simbol). Penyampaian pesan sebagai tujuan dari adanya kontak sosial dapat juga dilakukan dengan menggunakan media atau alat komunikasi, seperti radio, televisi, telepon, dan sebagainya.

Dalam kehidupan sehari-hari wujud kontak sosial dapat dibedakan menjadi berikut;

  • Kontak antarindividu, kontak yang terjadi antara individu dengan individu. Misalnya kontak antarteman, kontak anak dengan ibunya, kontak guru dengan siswanya.
  • Kontak antarkelompok, kontak yang terjadi dengan kelompok satu dengan kelompok yang lain. Misalnya kontak nisnis atau perusahaan.
  • Kontak antara individu dengan kelompok, kontak yang terjadi antara individu dengan suatu kelompok tertentu. Misalnya, kelompok kontak calon DPR dengan DPR sebagai lembaga legislatif.

Sedangkan dilihat dari caranya, kontak sosial dibedakan menjadi berikut;

  • Kontak primer (kontak langsung), yaitu hubungan timbal balik yang terjadi secara langsung. Misalnya tatap muka, saling memberikan senyum, dan lain-lain.
  • Kontak sekunder (kontak tidak langsung) yaitu kontak sosial yang memerlukan pihak ketiga sebagai media untuk melakukan timbal balik. Misalnya, seseorang pengusaha yang meminta sekertarisnya untuk menyampaikan pesan kepada kliennya.
  • Komunikasi (communication)

Secara etimologi kata komunikasi berasal dari Bahasa Latin yaitu communicare yang artinya berbuhungan. Komunikasi dapat mewujudkan dengan pembicaraan gerak-gerik fisik, ataupun takut, menolak, bersahabat, dan sebagainya yang merupakan reaksi atas pesan yang terima. Saat ada saksi dan reaksi itulah terjadi komunikasi. Jadi, komunikasi adalah tindakan seseorang menyampaikan pesan terhadap orang lain dan orang lain itu memberi tafsiran atas sinyal tersebut serta mewujudkan dalam perilaku.

Dari uraian di atas, tampak bahwa komunikasi hampir sama dengan kontak. Namun, adanya kontak belum tentu berarti terjadi komunikasi. Komunikasi menuntut adanya pemahaman makna atas suatu pesan dan tujuan Bersama antara masing-masing pihak. Dalam komunikasi orang yang menyampaikan pesan tersebut komunikator, sedangkan orang yang menerima pesan disebut komunikan.

Komunikasi dibedakan menjadi dua macam, yaitu sebagai berikut.

  • Komunikasi verbal (lisan), yaitu komunikasi dengan menggunakan kata-kata (verbal) yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Contoh: berbicara langsung dan berbicara melalui handpone.
  • Komunikasi nonverbal (isyarat), yaitu komunikasi dengan menggunakan gerak gerik badan, bahasa isyarat, atau menunjukan sikap tertentu. Contoh: melambaikan tangan, menggelengkan kepala, dan mengangkat bahu.

Dalam komunikasi terdapat empat unsur, yaitu pengirim (sender), penerima (receiver), pesan (message), dan umpan balik (feed back).

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *