Jenis-jenis frasa antara lain frasa idiomatik, eksosentrik, nomina, verba, dan masih banyak lagi dalam artikel ini.
Manusia memiliki kodrat sebaga makhluk sosial, sehingga komunikasi dengan sesama manusia sudah menjadi hal lumrah yang dilakukan setiap harinya.
Salah satu media yang kerap digunakan antar perorangan adalah bahasa. Dengan bahasa, manusia dapat menyampaikan pesan, ide, ataupun informasi ke manusia lainnya.
Bahasa terdiri dari berbagai kesatuan yang menyusunnya, satuan terkecil dalam bahasa dinamakan frasa.
Frasa adalah satuan yang terdiri dari dua kata atau lebih, yang memiliki satu makna gmaratikal. Frasa tidak membentuk kalimat sempurna karena tidak mempunyai predikat.
Jenis-jenis Frasa
Frasa dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu berdasarkan kedudukannya, kategori kata, persamaan distribusi, dan makna yang dikandungnya.
Jenis Frasa Berdasarkan Kedudukannya
1. Frasa Setara
Frasa setara merupakan gabungan dua kata yang masing-masing mempunyai kedudukan yang setara dan mempunyai fungsi yang sama. Contoh frasa setara:
- Keluar masuk.
- Hitam putih.
- Tua muda.
- Maju mundur.
- Asal usul.
- Depan belakang.
- Suami istri.
2. Frasa Bertingkat
Frasa bertingkat merupakan frasa yang unsurnya mempunyai hubungan bertingkat atau tidak sejajar. Contoh frasa bertingkat:
- Cara baru.
- Pedang tajam.
- Musim panen.
- Tanah air.
- Uang tunai.
- Bahasa Indonesia.
- Mengayuh sepeda.
Jenis Frasa Berdasarkan Kategori Kata dengan Unsur Pusatnya
1. Frasa Nomina
Frasa nomina merupakan frasa yang mempunyai unsur pusat berupa kata nomina (kata benda). Contoh frasa nomina:
- Rumah kaca.
- Meja kayu.
- Lemari besi.
- Sepeda motor.
- Sapu lidi.
- Sendok perak.
- Buku tulis.
2. Frasa Verba
Frasa verba merupakan frasa yang mempunyai unsur berupa kata verba (kata kerja) dan ditandai dengan adanya afiks verba. Dalam sebuah kalimat, frasa verba berfungsi sebagai predikat. Contoh frasa verba:
- Sedang makan.
- Pergi sekolah.
- Sudah belajar.
- Baru datang.
- Sedang mencuci.
- Belajar membaca.
- Bekerja keras.
3. Frasa Numeralia
Frasa numeralia adalah frasa yang mempunyai unsur pusat berupa kata numerilia (kata bilangan). Frasa numerilia dapat ditambahkan kata bantu bilangan seperti; ekor, buah, satuan mata uang, dan lainnya. Contoh frasa numerilia:
- Dua puluh lima ribu rupiah.
- Lima ekor unta.
- Tiga ribu dollar Amerika.
- Enam buah mangga.
- Seratus juta rupiah.
- Tiga puluh tangkai.
4. Frasa Konjungsi
Frasa konjungsi adalah frasa yang ditandai dengan adanya konjungsi (kata penghubung). Fr asa konjungsi disebut juga sebagai frasa verbal atau keterangan. Contoh kata konjungsi:
- Masa lampau.
- Tengah malam.
- Tadi sore.
- Kemarin malam.
- Besok pagi.
- Kemarin siang.
- Ketika belajar.
5. Frasa Adjektiva
Frasa adjektiva adalah frasa yang mempunyai unsur pusat berupa kata adjektiva (kata sifat). Biasanya unsur pada frasa adjektiva diberikan imbuhan ter- (untuk mewakili kata paling). Contoh frasa adjektiva:
- Dia memang yang terbaik.
- Rumahnya bagus sekali.
- Mahal sekali.
- Berat sekali.
- Sangat baik.
- Cukup pintar.
- Jalannya sangat parah.
- Lumayan bagus.
6. Frasa Preposisi
Frasa preposisi adalah frasa yang ditandai dengan adanya kata preposisi (kata depan) sebagai penunjuk dan diikuti dengan kata/ kelompok kata (bukan klausa) yang berdiri sebagai petanda. Contoh frasa preposisi:
- Ke luar ruangan.
- Dari luar kota.
- Di pasar.
- Kepada guru.
- Di sekolah.
- Di depan halaman.
- Di dalam gedung.
Jenis Frasa Berdasarkan Persamaan Distribusi dengan Unsurnya
1. Frasa Endosentris
Frasa endosentris merupakan frasa yang kedudukannya sejajar, sehingga dalam suatu fungsi tertentu dapat digantikan oleh unsurnya.
Unsur frasa yang dapat menggantikan fungsi tertentu dari frasa tersebut disebut sebagai unsur pusat. Dalam hal ini frasa endosentrik merupakan frasa yang mempunyai unsur pusat.
Contoh frasa endosentris:
- Ayah Bunda membelikanku sebuah sepeda.
- Mereka berdua adalah kaka beradik.
- Rumah Dila memiliki pekarangan luas.
- Gedung tua di sebrang jalan itu terlihat menakutkan.
- Tas impor itu berasal dari Jepang.
- Pasangan suami istri itu tampak sangat bahagia.
2. Frasa Eksosentris
Frasa eksosentris merupakan frasa yang tidak mempunyai persamaan kedudukan dengan unsur pusatnya. Dengan kata lain, frasa eksosentris tidak mempunyai unsur pusat.
Contoh frasa eksosentris:
- Ayah sedang dinas di Palembang.
- Hari ini, Ayah memancing di laut.
- Ibu pergi ke supermarket.
- Kami akan pergi ke Medan untuk mengunjungi nenek.
- Kaka hendak makan di luar.
- Mita mengunjungi ibunya yang dirawat di rumah sakit.
Jenis Frasa Berdasarkan Makna yang Dikandungnya
1. Frasa Biasa
Frasa biasa adalah kelompok kata yang terdiri berdasarkan dari pembentukannya berupa makna denotasi atau makna sebenarnya. Contoh frasa biasa:
- Kursi favorit ibu berwarna biru.
- Mobil merah itu buatan Eropa.
- Sepupuku membeli sepatu baru.
- Anna tengah belajar mengendarai kuda hitam itu.
- Ibu tengah mengupas buah mangga yang dia beli dari toko buah.
- Tangan kanan Andri terkilir saat bermain bulutangkis.
2. Frasa Idiomatik
Frasa idiomatik merupakan kelompok kata dengan jumlah minimal dua kata dan mempunyai makna yang bukan sebenarnya. Dengan kata lain, frasa idiomatik bermakna konotasi. Contoh frasa idiomatik:
- Kebakaran tadi siang, pelayan toko menjadi kambing hitam. (arti; orang yang disalahkan)
- Riki orang yang ringan tangan. (arti; suka menolong)
- Ia menjadi buah bibir di masyarakat. (arti; omongan)
- Pak Burhan memiliki kaki tangan yang dapat diandalkan. (arti; orang kepercayaan)
- Besok Rian akan berangkat ke Negeri Paman Sam (arti; julukan Amerika)
- Rini membawa buah tangan dari Surabaya. (arti; oleh-oleh)
3. Frasa Ambigu
Frasa ambigu merupakan kelompok kata yang memiliki makna lebih dari satu makna/ ganda tergantung pada penggunaan dalam kalimat.
- Panjang tangan. (arti; panjang dari sebuah tangan, suka mencuri)
- Kami sudah angkat kaki dari kemarin. (arti; pergi, mengangkat kaki)
- Raina berenang di laut mati. (arti; nama laut, berenang di laut lalu mati)
- Keras kepala. (arti; kepala yang keras, tidak bisa dibantah)
- Haram. (arti; sesuatu yang tidak halal “makanan”, suatu perbuatan yang dilarang oleh agama)
- Buah tangan. (arti; buah yang dipegang tangan, oleh-oleh)
Konten :
https://felderfans.com
Lengkap bgt materinya. Makasih ya ka informasinya
Hehe, sama-sama. Semangat ya belajarnya